Reviews tagging 'Death'

薩哈公寓 by Cho Nam-joo

7 reviews

travelseatsreads's review against another edition

Go to review page

challenging slow-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

2.0

I really enjoyed Kim Jiyoung, Born 1982 by the same author so I immediately reached for Saha as an option when compiling my Women in Translation TBR list. Unfortunately, it didn’t reach anywhere near my expectations and I was tempted to DNF on a few occasions.

The story is set in a dystopian world called Town, which 3 different classes of people inhabit. L1s who are the privileged, L2s who are the middle class and finally those who live within Saha mansions. From the start it’s clear that the Saha have the minimalist rights and struggle on a daily basis to even just exist.

The story is told from multiple POVs over a slightly jumpy timeline which I found left me a little lost. In all honesty, I struggled at times to figure out what was going on or even why and the disjointed yet expansive storyline left me wondering just how much was in fact lost in translation.

Maybe it’s a book that would benefit from a reread but for me life’s too short!

 If you enjoyed this review come follow me on instagram @TravelsEatsReads for more 

Expand filter menu Content Warnings

clavishorti's review against another edition

Go to review page

adventurous challenging dark emotional mysterious reflective sad slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

2.0

Di kota-negara misterius bernama Town, tujuh menteri tanpa wajah mengendalikan segala hal, namun siapa mereka sebenarnya tetap menjadi rahasia. Ada tiga kelas masyarakat: L—atau yang sering disebut Warga—yang kaya dan berpengetahuan, L2 yang hanya memiliki izin tinggal sementara, dan Saha, golongan yang tak diakui—termasuk imigran gelap, difabel, korban kekerasan, dan kemiskinan.

Ketika seorang dokter wanita terhormat ditemukan tewas dengan tanda-tanda kelebihan obat dan pelecehan, mata publik langsung tertuju pada tersangka dari golongan Saha. Namun, apakah benar dia pelakunya?

Di tengah kabut misteri yang menyelimuti kota-negara Town, penghuni Saha Mansion mulai menghilang satu per satu, meninggalkan kekosongan dan pertanyaan yang tak terjawab. Setiap kali seseorang menghilang, suasana Saha Mansion menjadi semakin tegang, rasa takut dan kecurigaan merajalela di antara penghuni. Dengan setiap petunjuk yang muncul dan setiap rahasia yang terungkap, kota-negara Town semakin terperangkap dalam lingkaran misteri yang tak kunjung selesai. Apa sebenarnya rahasia yang tersembunyi di balik dinding-dinding misterius Town yang tak bisa ditembus?

Saha Mansion karya Cho Nam-Joo memulai perjalanan dengan wara yang sangat menjanjikan, menggoda pembaca dengan janji misteri yang mendalam dan memikat. Sebagai penggemar genre misteri, saya tak bisa menolak untuk menyelami cerita ini dengan harapan menemukan teka-teki yang rumit dan memikat. Namun, seiring berjalannya cerita, saya mulai merasa bahwa misteri yang dijanjikan tidak sekompleks atau seintensif yang saya harapkan.

Awalnya, saya berharap bahwa buku ini akan menyajikan investigasi mendalam terhadap sebuah kasus pembunuhan yang misterius, memecahkan teka-teki yang tersembunyi di balik dinding-dinding Saha Mansion. Namun, harapan saya berubah ketika saya mulai tenggelam dalam alur cerita yang sebenarnya lebih fokus pada pengembangan karakter dan dinamika sosial, bukan pada misteri yang dijanjikan. Saya merasa seperti sedang diundang ke sebuah pesta misteri, tetapi yang saya temukan adalah sebuah kehidupan yang kompleks.

Meskipun ada pengungkapan mengejutkan tentang nasib penghuni Saha Mansion, cerita tersebut belum sepenuhnya berhasil memikat imajinasi saya. Meski beberapa bagian cerita berhasil menarik perhatian, ada segmen lain yang kurang memadai, menurunkan ritme narasi dan membuatnya terasa monoton.

Buku ini memang lebih berfokus pada genre distopia daripada misteri, menawarkan sebuah dunia yang kompleks dan penuh dengan ketegangan di kota-negara Town, tepatnya di Saha Mansion. Saya harus mengakui bahwa penulis berhasil menciptakan sebuah dunia distopia yang kaya dan penuh konflik. Namun, kekayaan tersebut tampaknya belum dieksplorasi sepenuhnya, meninggalkan ruang kosong dan kekecewaan bagi pembaca yang berharap menemukan lebih banyak lapisan misteri dan kompleksitas dalam cerita.

Dengan latar belakang dunia distopia yang rumit ini, penulis dihadapkan pada tugas berat untuk menjelaskan berbagai aspek cerita, menghasilkan narasi yang padat dan terkadang membingungkan. Ini adalah sebuah dilema, di mana upaya untuk membangun dunia yang kaya sering kali bertentangan dengan kebutuhan untuk menjaga kelancaran dan keterbacaan narasi.

Selain itu, kehadiran banyak tokoh dengan hubungan antartokoh yang kompleks menjadi tantangan tersendiri. Saya sering kali merasa terjebak dalam labirin karakter-karakter yang saling terkait namun sulit untuk mengikuti alur cerita, mengurangi intensitas rasa penasaran saya selama membaca. Saya merasa kesulitan untuk menemukan benang merah yang menghubungkan setiap karakter, membuat saya terjebak dalam ketidakpastian dan kebingungan.

Menuju akhir cerita, saya merasa seperti tersesat dalam labirin kata-kata dan plot yang rumit. Kebingungan saya meningkat dengan setiap halaman yang saya baca, membuat saya bertanya-tanya apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh penulis. Saat saya mencapai penutup, rasa kecewa melanda, meninggalkan saya dengan rasa penasaran dan frustrasi.

Penutupan cerita ini meninggalkan saya dengan banyak pertanyaan yang menggantung, seperti misteri yang belum terpecahkan. Apa tujuan sebenarnya dari cerita ini? Apa makna mendalam yang ingin disampaikan oleh penulis? Semua ini menantang saya untuk merenung lebih dalam, mencoba mengurai benang kusut dari plot yang rumit ini dan mencari pemahaman yang lebih mendalam. Namun, saat ini saya tetap merasa kecewa dengan bagaimana penulis memilih untuk mengakhiri cerita ini, meninggalkan saya dengan perasaan campur aduk dari frustrasi, kebingungan, dan ketidakpuasan.

Saya berkesempatan membaca versi alih bahasa Indonesia dari buku Saha Mansion yang diterjemahkan oleh Iingliana. Secara keseluruhan, saya menghargai pemilihan kata yang cermat dan penuh perhatian dalam menyajikan narasi yang mendalam.

Menurut saya, alih bahasa memang bukanlah tugas yang mudah, terutama ketika menangani sebuah karya sekompleks Saha Mansion. Alih bahasa bukan hanya soal memindahkan kata dari satu bahasa ke bahasa lain, tetapi juga tentang memahami dan menangkap nuansa, emosi, dan esensi yang ingin disampaikan oleh penulis asli. Iingliana dihadapkan pada tantangan untuk mempertahankan esensi dan kekayaan nuansa dari karya asli, sambil juga memastikan bahwa cerita tetap mudah diikuti dan dipahami oleh pembaca berbahasa Indonesia.

Dalam membaca buku Saha Mansion karya Cho Nam-Joo, saya merasa bahwa buku ini belum sepenuhnya menggugah minat dan mempertahankan ketertarikan saya sepanjang cerita. Kemungkinan besar, ini disebabkan oleh perbedaan selera pribadi saya dengan nuansa dan tema yang diusung oleh buku ini, serta gaya penyampaian narasinya yang mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi saya. 

Namun, di balik ketidaksesuaian dengan preferensi pribadi saya, saya mengakui bahwa buku ini memiliki potensi besar untuk menarik pembaca lain yang mencari cerita dengan kedalaman dan kompleksitas yang lebih dari sekadar misteri. Buku ini menawarkan pandangan yang tajam tentang dinamika sosial dan karakter yang kompleks, yang mungkin sangat menggugah bagi mereka yang menyukai cerita dengan nuansa yang lebih mendalam.

Expand filter menu Content Warnings

bluehairedlesbian's review against another edition

Go to review page

dark mysterious medium-paced

3.0

I found this book fascinating. I was originally put off by the reviews but I gave it a try. I really enjoyed this book despite certain aspects that I did not like how it was relating to the plot.

it's based in this country called Town where citizenships separate people by what jobs they are allowed. Following siblings Do-kyung and Jin-kyung, we learn the stories of people they interact with daily and how they ended up in Saha Estates. I quite enjoyed the dystopian aspects of the book with the aspects of government oppression and corruption throughout the book. I feel that the aspects of how Saha Estates relates to real life in a critique of how we live now could have been done in a better manner.

I like the criticism of capitalism shown through how these individuals are suffering because of external governmental powers that they cannot control. These individuals that we meet in the book are living in a continuous cycle because they cannot afford to leave. Saha Estates is in essence what happens when governments fold to extreme levels of corruption and oppression where nothing will ever lift the residents out of poverty.

Expand filter menu Content Warnings

kirstym25's review against another edition

Go to review page

dark mysterious slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

1.5


Expand filter menu Content Warnings

sarah984's review against another edition

Go to review page

challenging dark reflective medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

4.0

This was a really interesting book looking at the commodification of bodies and whose lives have value in an authoritarian capitalist society. It's told in a series of loosely connected character vignettes about people who live in Saha Estates, an abandoned apartment building run as a sort of co-op by non-citizens. Sahas are despised but needed for menial jobs citizens don't want to do. I docked a star because things started to get a bit silly near the end with the action scenes, but I liked the actual conclusion.

Expand filter menu Content Warnings

ivulikkivulik's review against another edition

Go to review page

2.5

I liked the community aspect  of this book. However, the last 40 pages or so of the story felt like a completely different book to me.

Expand filter menu Content Warnings

serendipity421's review against another edition

Go to review page

dark medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? N/A
  • Flaws of characters a main focus? No

2.25


Expand filter menu Content Warnings
More...