Reviews

Orang-Orang Bloomington by Budi Darma

bepeen_sakmadya's review against another edition

Go to review page

5.0

I’m very glad to acquaintance with Prof Budi Darma, late I knew that he was a rector and professor in one of my uni at my hometown in Surabaya, Indonesia. While the first book in Bahasa Indonesia launched decades ago, just discovered back two years ago when one of my friends captured the cover of “Orang-orang Bloomington” in Bloomington, Indiana.

Been searching for the original copy in Bahasa Indonesia is quite rare, I got my 2022 English copy from the nearby flagship imported bookstore in Indonesia.
At first, I thought only those several mentioned people would be told, instead, I have found more imaginary personas more than I thought!

After four chapter of life whose been narrated, I quite envy with them: Budi Darma depicted them as subtle and detail that brought me in the situation which “when I’ve been told of being told by someone in that manners?”

For those who wanna learn English through one of the finest Indonesian literature, I profoundly suggest this novel. I don’t promise you could find same joy and excitement as me, yet, People from Bloomington taught me that every reader has their space and pace to find their surroundings everywhere, not only in Bloomington as a place settings but also in your neighborhoods.

Good luck!

vicavious's review against another edition

Go to review page

medium-paced

3.0

ayahac's review against another edition

Go to review page

reflective medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated

3.5

mdwbstr's review against another edition

Go to review page

reflective medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.5

apeculiarreader's review against another edition

Go to review page

4.0

tubirfess' walk of shame (literature version)

ossyfirstan's review against another edition

Go to review page

4.0

“Janganlah mengurusi kepentingan orang lain dan janganlah mempunyai keinginan tahu tentang orang lain. Hanya dengan jalan demikian, kita dapat tenang.”

Kumembaca ini di iPusnas, sempat berhenti baca karena waktu pinjam habis dan akhirnya pinjam lagi. Tulisan Eyang Budi Darma ini terasa khas sekali. Bikin jumpalitan. Tentang tokoh 'saya' di cerpen-cerpen ini, kurasa memiliki kesamaan, rasa ingin tahu terhadap orang lain alias kepo yang besar terhadap tetangga-tetangganya. Kumerasa bahwa hampir seluruh tokoh 'saya' di sini adalah orang yang kesepian hingga lahirlah tokoh yang mudah dengki, mudah berprasangka, atau ingin mengusir tetangganya. Sekian, terima kasih untuk penulisnya.

amelsworld's review against another edition

Go to review page

4.0

7 cerpen yang seluruhnya menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama. Kurasa di sana lah kekuatan cerpen ini (selain karena memang ide ceritanya bagus ya). Penggunaan 'saya', sepertinya memang sengaja agar pembaca bisa merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh secara langsung. Dan yaaa, memang betul, emosinya sangat nyampek sampai ikut capek wkwk.
Paling suka adalah cerpen dengan judul "Keluarga M", karena konklusi dan endingnya paling kelihatan jelas menurutku. Dan pesannya juga langsung disampaikan, jadi aku nggak capek menerka nerka apa yang sebenernya mau disampaikan oleh penulis.
Overall, ceritanya bagus-bagus. Tapi butuh diskusi tipis-tipis untuk dapat menangkap esensi cerita dengan baik.

marinazala's review against another edition

Go to review page

3.0

** Books 246 - 2016 **

3,2 dari 5 bintang!

Buku ini merupakan hasil dari para kekepoan (knowing Every Particular Object) si narator yang merupakan sudut pandang pertama terhadap orang-orang disekitarnya. Saya suka sekali penggambaran detail suasana latar dan setting yang dibangun didalam buku ini :D

Ada beberapa kisah yang menyedihkan untuk dibaca seperti Kisah Joshua Karabish dan Orez. Tetapi favorit saya dibuku ini adalah kisah Keluarga M yang memukau untuk dibaca. Apa ya mungkin karena si narator ini begitu dendamnya dengan Keluarga M sampai tidak ia sadari memantau hal-hal kecil dari keluarga ini. Endingnya juga suram dan terlihat hampa. Entah kenapa sekilas bagian kisah itu mengingatkan saya akan buku [b:A Man Called Ove|18774964|A Man Called Ove|Fredrik Backman|https://d2arxad8u2l0g7.cloudfront.net/books/1405259930s/18774964.jpg|21619954] dengan kisah lelaki pemberangnya yang suka menggerutu akan segala hal :D

Terimakasih Perpustakaan Kemendikbud atas peminjaman bukunya

sinawangs's review against another edition

Go to review page

4.0

Buku ini berisi 8 cerpen yang menurut saya cerpennya kurang pendek untuk disebut cerpen, karena ternyata panjang juga yha tiap ceritanya. Seperti yang udah tertera di judulnya, buku ini bercerita tentang kehidupan orang-orang di Bloomington. Semua cerita di buku ini kalau diambil kesamaannya ada satu, yaitu tokoh utamanya pada nyebelin banget, sebagai pembaca jadi merasakan dan tau sudut pandang orang nyebelin tu begitu ya. Tapi saya suka! Bagaimana penulis mendeskripsikan setiap cerita dengan berbagai macam latar belakang membuat buku ini jd sangat menarik utk dibaca

shinkitay's review against another edition

Go to review page

5.0

Ini buku kumpulan cerpen terapik, tergila, termindblowing yang pernah kubaca.

Cerpen-cerpennya termasuk panjang untuk ukuran cerita pendek, tapi justru itu, kita diajak buat menyelami pikiran dan kepribadian tokoh utama di setiap cerpennya. Kita dipaksa melihat dan merasa apa yang si tokoh alami, yang buat kita akhirnya mengerti bahwa manusia memang kompleks dan penuh twist, dan karenanya menjadi tidak sempurna.

Pernah berangan-angan bagaimana rasanya jadi hero di sebuah cerita di mana semua tindakan kita diekspektasikan untuk selalu membawa kebahagiaan bagi tokoh-tokoh di sekitarnya? Well, di buku ini, kamu akan jadi sejahat-jahatnya manusia. Bahwa sekalipun pikiran manusia merupakan sesuatu yang sepenuhnya di bawah kontrol pemiliknya, rupanya, ada rute menuju kegelapan yang sulit dihindari.

Intinya kalo mau ditelanjangi, kalo takut mengakui bahwa kerak di hati benar nyatanya, baca buku ini. Siapa tahu jadi sadar, jangan-jangan selama ini ada banyak orang yang kita susahkan karena keegoisan kita.