Reviews

Honderd jaar eenzaamheid by Gabriel García Márquez

saistewart's review against another edition

Go to review page

dark funny mysterious slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

indiethereader's review against another edition

Go to review page

1.0

**1.5**

I felt so stupid during and after reading this. I understand its a cultural thing but I struggled so much with so many of the characters having the same name. I referred to the family tree so many times but this still didn't help me too much.

I'm so disappointed by this as I was so excited to read this book and thought I would love it. Some of the prose is beautiful which I love but it sadly didn't help me much in understanding the storyline and connecting with the characters.

I will need to re-read this about 10 years in the future when I think I might be able to understand it.

dreavg's review against another edition

Go to review page

emotional reflective slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.0

spiralsparkle's review against another edition

Go to review page

4.0

"Friends are a bunch of bastards!" -Aureliano Babilonia

uzjasso's review against another edition

Go to review page

adventurous emotional hopeful inspiring lighthearted mysterious reflective relaxing sad medium-paced
  • Plot- or character-driven? N/A
  • Strong character development? N/A
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

garima89's review against another edition

Go to review page

4.25

now that I have it does not feel less than an achievement. The book is like a multitude of similar tales combined into one single book . Its written with utmost explanation to tiniest of details. Its a book about a city that rose from nothing and ended that way too. Its a book about people in the same bloodline sharing similar fates . Its about a house that saw the best and worst of times , and how it holds memories in all corners that are being carried on by generations.No one can weave stories with magical realism like Marquez.
This was a difficult read and definitely not recommended for beginners. The varied changes in stories break flow and then gain it back in almost every page. The tracking of all the characters with the similar names was challenging. The only tip for reading this book, don't keep it down. If you take a break from this book, you might have to start it all from the beginning just like I did.

sarrab's review against another edition

Go to review page

adventurous funny mysterious reflective relaxing sad fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

pasarmalam's review against another edition

Go to review page

4.0

"(...) dan bahwa apa pun yang mereka ingat tentang masa lalu adalah dusta, bahwa kenangan takkan berulang, bahwa semua musim semi berlalu tanpa bisa diraih kembali, dan bahwa cinta paling liar dan paling gigih pun pada akhirnya tak pernah kekal."



Seratus tahun kesunyian? Kenapa kesunyian? Apanya yang sunyi? Padahal kalau dipandang sekilas, kisah di buku ini mencolok sekali, berwarna-warni, kayak kupu-kupu kuning yang memenuhi kamar mandi dan hujan bunga yang membanjiri jalan. Saya jadi inget lirik yang pernah ditulis RM, "Kenapa nggak ada antonim dari kata 'kesepian'? Mungkin karena sampai mati pun setiap momen hidup kita nggak pernah lepas dari rasa sepi itu." Menurut saya, untuk sepenuhnya memahami 'seratus tahun kesunyian' kita emang mau nggak mau disuruh membaca buku ini sampai tuntas. Dan saya akui, memang bukan pekerjaan mudah. Saya sendiri nggak nyangka udah menghabiskan tiga bulan penuh untuk menyelesaikan buku ini (dengan reading-slump cukup parah di pertengahan).

Buku ini cukup berat dan bener-bener bukan untuk semua orang, tergantung kamu suka tipe cerita yang puaannjanggg bertele-tele apa nggak. Saya sering lihat orang-orang yang langsung ngeluh pas buka halaman pertama karena disuguhi paragraf super panjang yang kayak nggak ada habisnya. Narasi di sini memakai gaya stream-of-consciousness yang sudut pandangnya lompat-lompat dari satu tokoh ke tokoh lain, mana tokohnya banyak banget lagi! Udah gitu namanya mirip-mirip! (udah bukan mirip kayaknya, persis). Kamu bakal menemui banyak Aureliano dan Jose Arcadio di sini, maka dari itu peran pohon keluarga yang digambar sebelum halaman pertama jadi penting banget, nggak usah sungkan buat ngintip-ngintip balik ke pohon keluarga Buendia sesekali karena, serius, kita semua juga sempat dibikin bingung kok. Dialognya juga dikit banget, sekalinya ada dialog nih kalau nggak bikin ketawa ya bikin hati kayak dicubit (haha). Kalau untuk terjemahan versi GPU ini menurut saya bagus banget, gampang diikuti dan pemilihan katanya pas (kadang beneran cantik banget saya sampai berkaca-kaca T__T ).

Inti cerita berfokus pada satu keluarga di sebuah desa terpencil, tapi dramanya terus menurun dari generasi ke generasi. Kalau kamu bukan tipe yang suka baca paragraf panjang bertele-tele, mungkin lebih baik nggak perlu memaksakan diri. Tapi, menurut saya, gaya bercerita Gabriel Garcia Marquez di sini justru yang bikin ceritanya semakin hidup dan indah. Sekalinya kamu mulai invested ke cerita, jadi susah banget mau berhenti baca. Beberapa poin yang saya kurang suka dari buku ini adalah (content warning), bagian-bagian yang menjelaskan konten eksplisit, rape, incest, bahkan pedofilia. Udah coba mengabaikan mereka tapi ya tetep aja menganggu, apalagi beberapa memainkan peran cukup penting dalam cerita. Kalau kamu nggak nyaman sama konten-konten di atas, hati-hati ya bacanya!

Di samping itu, saya rasa buku ini cantik sekaligus melankolis. Saya suka gimana aspek magical realism di sini melebur sama ingatan, kenangan, kisah-kisah, dan pesan yang ingin disampaikan penulis. Beberapa waktu lalu saya baca-baca tentang definisi magical realism, dan saya setuju kalau nggak semua buku yang bertemakan 'hal-hal magis yang dianggap biasa dalam latar realistis' bisa sekenanya disebut magical realism. Aliran ini penting banget bagi sastra Amerika Latin, dan presensi poin-poin yang mengangkat kolonialisme, politik, dan sosial-budaya masyarakat dalam cerita jadi penting banget untuk buku-buku bergenre magical realism. Isu-isu itu diolah begitu apik dalam buku ini, bersanding sama kultur, mitos, dan folklore yang udah jadi bagian penting juga dalam kehidupan masyarakat.

Seenggaknya, sekali aja seumur hidup, kamu harus coba baca One Hundred Years of Solitude.

mgunn78's review against another edition

Go to review page

challenging dark mysterious slow-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

2.0

joan_anne's review against another edition

Go to review page

Audio was not for me. I’ll try a paper version eventually.